Minggu, 13 Juli 2014

Apakah Anda Sudah Mengenal Indonesia

0 komentar
Mengenal Indonesia
Jangan mengaku sebagai bangsa Indonesia, jika Anda belum mengenal apa itu Indonesia ?
Jangan mengaku cinta Indonesia, Jika Anda belum tahu sejarah Indonesia ?
Jangan mengaku putera-puteri Indonesia, jika Anda tidak tahu siapa putera-puteri pendiri Indonesia ?
Coba kita renungkan, apakah 3 pertanyaan di atas mampu Anda jawab ? jika Anda merasa belum mampu menjawab maka sudah sepatutnya Anda bertanya pada diri sendiri, siapakah saya yang berdomisili di wilayah Indonesia ? hehe ... itu hanya sedikit dari ribuan pertanyaan yang mungkin akan menjadi pertanyaan jika Anda mengaku sebagai bangsa Indonesia. Hal ini bukan berarti .... kita bukan warga negara Indonesia. Pertanyaan ini mungkin lebih tepat untuk Anda yang selama ini mengaku dan getol sekali bahkan sampai berkata dengan semangat yang berkobar bahwa saya cinta Indonesia ..... tapi ketika di tanya oleh 3 pertanyaan di atas tidak bisa menjawabnya.
Jadi bagi Anda yang memang mengaku bangsa Indonesia dan mengaku cinta Indonesia serta mempunyai rasa nasinalisme yang tinggi maka sudah sepantasnya Anda belajar lagi tentan Indonesia. Berikut ini saya berikut beberapa link sumber referensi untuk Anda mengenal Negeri tercinta Indonesia. Dari mulai sejarahnya kejayaan nusantara sampai pada masa dimana sekarang kita rasakan.
Dari beberapa sumber di Internet saya berika sedikit ulasannya :

Mengharukan, Balita Palestina Ini Menangis Bangunkan Ayahnya Yang Telah Syahid

0 komentar
Beredar di kalangan pengguna media sosial foto yang sangat mengharukan, balita Palestina di Gaza sedang menangis dan berupaya membangunkan ayahnya yang telah syahid akibat kebrutalan Israel.

Sebagaimana diberitakan Islam Memo (11/7/2014), banyak respons yang menggambarkan simpati para pembaca menanggapi foto tersebut.
Balita Palestina Ini Menangis

“Foto ini, wahai pembaca yang budiman, tidak akan dilihat oleh orang-orang yang masih punya iman, sedang mereka diam membisu. Hati mereka sungguh terbuat dari batu (jika tetap diam),” komentar salah seorang mereka.

Selain foto bayi yang tidak disebutkan nama dan usianya tersebut di atas, juga beredar di kalangan pengguna media sosial foto balita yang terluka bernama Syaima’ (4 tahun) dan sedang dirawat ditemani boneka mainannya.

Syaima’ disebutkan kehilangan ibu dan saudara perempuannya akibat serangan Israel ke Jalur Gaza yang masih terus berlangsung hingga kini.

Informasi terbaru menyebutkan korban syahid dari warga Palestina di Jalur Gaza telah mencapai 108 orang dan lebih dari 800 orang lainnya terluka.

Keluarga Bung Karno Terima Kalau Mega Diperiksa KPK dan Jadi Tersangka BLBI

0 komentar
Anggota keluarga Bung Karno menyambut baik rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Megawati Soekarnoputri berkaitan dengan penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) yang diberikan kepada sejumlah obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

SKL tersebut dikeluarkan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) berdasarkan Instruksi Presiden 8/2002 tentang Pemberian Jaminan Kepastian Hukum kepada Debitur yang Telah Menyelesaikan Kewajiban atau Tindakan Hukum kepada Debitur yang Tidak Menyelesaikan Kewajibannya Berdasarkan Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham.

Inpres ini kemudian dikenal dengan nama Release and Discharge (R&D).

“Jangan ada perlakuan khusus atau tebang pilih kasus megakorupsi yang merugikan keuangan negara,” ujar Rachmawati Soekarnoputri yang adalah adik Megawati.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem itu menilai, sudah sepatutnya Megawati bertanggung jawab atas kebijakannya yang membuat negara rugi ratusan triliun rupiah sampai hari ini. Perlindungan yang diberikan Mega kepada sejumlah obligor BLBI ketika itu diduga keras berdasarkan pada kepentingan yang sempit.

Rachmawati dalam perbincangan dengan redaksi Sabtu siang (12/7), mengatakan sejak awal dirinya mengecam kebijakan yang merugikan negara itu.

Satu hal yang disesalkan Rachma, ketika berada di puncak kekuasaan Mega tampaknya bersedia dijadikan kendaraan kelompok kepentingan yang ingin merampok negara dengan menggunakan topeng atau boneka Sukarno.

“Karena kasus BLBI ini negara dirugikan ratusan triliun rupiah selama bertahun-tahun. Mega harus bertanggung jawab,” ujarnya.

Kalau Mega harus menjadi tersangka demi keadilan, Rachma mengatakan dirinya bisa menerima. Walaupun sebenarnya, itu adalah pukulan besar bagi keluarga Bung Karno.

R&D secara teknis merupakan perlakuan istimewa yang diberikan pemerintahan Megawati kepada obligor pengemplang BLBI, Mereka diperbolehkan mengembalikan cicilan dengan potongan sebesar 16 hingga 36 persen dari yang telah diatur dalam Master of Acquisition and Agreement (MSAA) tahun 1998.

Kebijakan Mega ini juga dinilai melanggar UU 31/1999 tentang Tindak Pidana Korupsi, terutama Pasal 4 yang menyatakan, "Pengembalian kerugian negara atau perekonomian negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku pidana."

Selain itu, R&D juga melanggar TAP MPR-RI No.X/2001 huruf C tentang Ekonomi dan Keuangan yang menugaskan pemerintah melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku yang terbukti secara hukum terlibat dalam penyimpangan BLBI.

Menurut Rachma, R&D untuk pengemplang BLBI itu adalah satu dari 12 dosa besar Mega ketika berkuasa. Bahkan, sambungnya, manuver Mega merebut kekuasaan dari tangan Presiden Abdurrahman Wahid merupakan megaskandal tersendiri yang kelak juga harus diadili.

Ini Metodologi Quick Count IRC yang Unggulkan Prabowo

0 komentar
Quick Count IRC
Lembaga survei Indonesia Research Center (IRC) membedah metodologi hitung cepat yang dilakukannya untuk memprediksi hasil pemungutan suara pada Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.

IRC terdaftar di KPU sebagai lembaga yang berhak melaksanakan jajak pendapat, atau survei dan hitung cepat Pemilu 2014, dengan sertifikat bernomor 023/LS-LHC/KPU-RI/II/2014. Penyelenggaraan quick count didanai oleh RCTI, Global TV, dan Sindo TV.

Dalam keterangan pers, Jumat 11 Juli 2014, Direktur Penelitian IRC Yunita Mandolang, mengatakan bahwa penghitungan cepat (quick count) dilaksanakan dengan memilih 1.800 TPS sebagai sampel, yang tersebar di 33 provinsi se-Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode acak bertahap/wilayah. Pada tingkat kepercayaan 99 persen, ambang kesalahan adalah +/- 1 persen. 

Berdasarkan hasil penghitungan yang berakhir pada pukul 15.36 WIB, maka prediksi perolehan suara kedua pasangan kandidat Presiden RI, pada 9 Juli 2014 adalah: Prabowo Subianto–Hatta Rajasa memperoleh 51,11 persen suara, dan Joko Widodo–Jusuf Kalla memperoleh 48,89 persen suara.

"Simpangan yang dimungkinkan terjadi adalah 50,11 persen sampai dengan 52,11 persen untuk Prabowo-Hatta, dan 47,89 persen sampai dengan 49,89 persen untuk Jokowi-JK," katanya.

Prediksi perolehan suara tersebut diperoleh dari rekapitulasi 1.800 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 33 Provinsi, 440 Kota/Kabupaten, 1640 Kecamatan, 1.723 Kelurahan/Desa yang terpilih secara acak. Mayoritas relawan yang memantau penghitungan suara adalah mahasiswa. 

Pengecekan ulang data kepada ketua-ketua TPS sampel dilakukan secara simultan. Saat ini, IRC sedang menunggu kelengkapan lembar pengesahan perolehan suara yang ditandatangani oleh ketua-ketua TPS yang menjadi sampel dan dikirimkan oleh para koordinator area di berbagai daerah, sebagai bukti tertulis.

Hasil perolehan suara ini hendaknya disikapi secara proporsional sebagai sebuah prediksi yang dilakukan secara ilmiah melalui 1.800 TPS sebagai sampel, dengan tingkat kepercayaan 99 persen, dengan kesalahan yang dimungkinkan sebesar ± 1%. Perolehan suara yang dihitung dari seluruh TPS hanya dilakukan oleh KPU.

Distribusi TPS Sampel
(lihat tabel dibawah)


Sumber : http://www.pkspiyungan.org/2014/07/ini-metodologi-quick-count-irc-yang.html

Transkrip Wawancara Prabowo dengan BBC News Plus Terjemahan

0 komentar
Berikut ini adalah transkrip wawancara Calon Presiden Prabowo Subianto dengan Babita Sharma dari BBC News 11 Juli 2014. Wawancara ini jadi menarik karena merupakan kesempatan calon presiden Prabowo Subianto untuk didengar dunia melalui BBC News.
 

Wawancara Prabowo dengan BBC News

Wawancara ini menjabarkan perbandingan gaya politiknya dengan rivalnya, tentang pandangan dia atas kualitas rivalnya dan kualitasnya sendiri, tentang kemungkinan muncul sebagai pemenang dalam pemilihan presiden, dan tentang tentang caranya menyikapi kekalahan.

Transkrip sudah pula saya beri terjemahannya dalam bahasa Indonesia (dalam teks berhuruf miring). Teks yang dicetak tebal mencerminkan berebut bicara antara Prabowo Subianto (PS) dan Babita Sharma (BS), pewawancara BBS News.

Isi transkrip ini bisa kita jadikan bahan pembelajaran politik, komunikasi dan ilmu penerjemahan.

Mungkin ada satu atau dua kata yang terlewat, namun tidak mengurangi esensi hasil wawancara. Selamat membaca.

HASIL TRANSKRIP

PS: All of the real counts that is coming in shows that I’m leading. So I think I’m very confident that I have gotten the mandate of the Indonesian people.

(PS : Semua hasil real count yang sudah masuk menunjukkan saya unggul. Saya yakin saya mendapatkan mandat dari rakyat Indonesia)

BS: A lot of polls that we have been looking at, many are reliable in the past, some representing 2,000 polling stations around the country, I just want to give you an idea what may have told us : Indonesia’s think-tank CSIS has Widodo at 52% yourself at 48; Kompas.com who I know you know well, has the similar Widodo 52% and you have 48, and Saiful Mujani puts Mr Widodo at 52.76% and yourself at 47%. A lot of the people have been looking at the polls and they are saying you are out of the race.

(BS : Dari banyak hasil poll yang kami lihat, mereka ini handal dalam pol-pol sebelumnya, yang mencerminkan hasil pilihan dari 2,000 TPS di seluruh Indonesia, kita mendapatkan data sebaagai berikut : CSIS yang mencatat keunggulan Widodo 52# sementara Anda sendiri 48; Kompas.com yang saya yakin Anda tahu benar, mencatat 52% untuk Widodo and anda 48, dan Saiful Mujani mencatat Pak Widodo 52,76% dan Anda 47%). Banyak orang tahu angka ini dan mereka berpendapat Anda kalah)

P : No…no….no…. It’s completely the other way around. Those institutions that you mentioned, they are all very partisan, they have openly supported Joko Widodo for the last may be one year. And They are actually parts of the Joko Widodo campaign supporters, so they are not completely objective, and I think they are part of this grand design to manipulate perception. Let us rely on the legal institution of Indonesia; there is a general election commission, er….there is a process of counting, real counting coming in; we have witnesses in every errr…. voting stations, and we have voting certificates of the witnesses, which have all the required signatures, so let us go through the due process of counting, verification and let the general election commission decide.

(PS : Tidak…tidak….tidak, itu malah sebaliknya. Lembaga-lembaga yang Anda sebutkan tadi semuanya sangat memihak, mereka nyata-nyata telah mendukung Jojo Widodo selama mungking kurang lebih satu tahun. Dan mereka sebenarnya adalah bagian dari pendukung kampanye Joko Widodo, jadi mereka sangat tidak objektif, dan menurut saya mereka adalah bagian dari desain besar untuk memanipulasi persepsi. Mari kita andalkan lembaga yang sah di Indonesia; ada Komisi Pemilihan Umum, ada proses penghitungan, penghitungan riil yang sedang masuk, kita punya saksi-saksi di TPS, dan kita punya sertifikat pemilihan dari para saksi yang semuanya dilengkapi dengan tandatangan yang diperlukan. Jadi, mari kita ikuti proses penghitungan dan verifikasi dan biarlah KPU yang memutuskan)

BS : Absolutely….you are complete ….

(BS : Begitu ya, Anda sepenuhnya …..)

P S: All this ….this all all.. all yes ….er….all these surveys companies err….yes…..is one moment

(PS : Semua ini…ini semua….semua ya…er semua perusahaan survey ini adalah…..sebentar….)

BS : You are completely correct to say that we should of course wait until the official results come out in ten days time.
(BS : Anda sepenuhnya benar bila mengatakan bahwa kita harus menunggu hasil resmi dalam waktu sepuluh hari lagi)

P S : One moment….


(PS : Tunggu dulu….)

BS : Let me just ask you why you are so sure that you think you will win?
(BS : Saya mau tanya kenapa Anda demikian yakin Anda akan menang?)

P S: Yes….yes… No, no excuse me ….excuse me ….excuse me…..excuse me. Can I finish? All the survey companies that you mentioned they are commercial companies. They are commercial companies. I can bring you 16 survey companies that put me ahead. So I don’t think it is really fair to use those three or four companies as reference point)


(PS : Ya….ya, tidak, tidak maaf…..maaf….maaf. Bisa saya selesaikan dulu? Semua perusahaan survei yang Anda sebutkan tadi adalah perusahaan komersial. Mereka perusahaan komersial. Saya bisa tunjukkan 16 perusahaan survai yang mengunggulkan saya. Jadi saya kira tidak fair kalau menggunakan tiga atau empat perusahaan survai itu sebagai acuan)

BS : Let’s talk about your style of politics compared to your rival Joko Widodo who is seen as a man of the people appealing to the will of people of Indonesia. He seems to have done particularly well in addressing the voter community that you have not been able to approach. Many saying that your politics is traditional and conservative to establishment. Do you think that will cost you votes in this election?

 
(BS : Mari kita bahasa gaya politik Anda dibanding dengan rival Anda Joko Widodo yang dianggap sebagai cerminan rakyat yang berpihak pada kehendak rakyat Indonesia. Ia tampaknya telah sukses terutama dalam mendekati kelompok pemilih yang selama ini tidak mampu Anda dekati. Banyak orang bilang politik Anda itu tradisional dan konservatif terhadap status quo. Menurut Anda apakah ini mengurangi suara Anda?

PS : No no no no. That is a perception that the other side has concocted. It’s a complete concoction. I think my rival is a product of PR campaign; completely the other side; he is actually a tool of the oligarch and I don’t think that’s the correct picture. He is not a man of the people. He claims to be humble but that’s just an act. In my opinion that’s just an act.


(PS : Tidak …tidak….tidak…tidak. Itu adalah persepsi yang hasil rekayasa kubu sebelah. Menurut saya, rival saya adalah produk kampanye public relations; sangat kebalikannya; ia adalah alat oligarki, dan menurut saya bukan begitu gambaran dia. Ia bukan orang yang memihak rakyat. Ia menyebut dirinya bersahaja, tapi itu cuma pura-pura. Menurut saya itu cuma pura-pura)

BS: He just shows clean reputation and his campaign has not been played unlike yours…..

(BS: Ia punya reputasi yang bersih dan kampanyenya tidak seperti kampanye Anda….)

P S: Clean? ….Clean?

(PS : Bersih?….Bersih?)

BS : Unlike yours…

(BS : Tidak seperti kampanye Anda….)

PS: Clean? ……Clean?

(PS : Bersih?….Bersih?)


BS: ……by allegations of human rights abuses committed under the Suharto regime. And If I can just remind of you is the unit that you commanded in 1998 accused of kidnapping torturing and killing activists who protested at that time against Suharto. How do you think you can now be seen as a reputable clean politician who can lead the country when you think about the result in ten days time?

 
(BS : …… dengan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang Anda lakukan di bawah regim Suharto. Dan bolehlah saya ingatkan bahwa unit yang Anda komandani dituduh melalukan penculikan, penyiksaan dan pembunuhan sejumlah aktivits yang melawan Suharto saat itu. Bagaimana Anda bisa berpikir bahwa Anda sekarang dipandang sebagai politisi bersih yang bisa memimpin negeri ini terkait dengan hasil pemilihan 10 hari lagi?)

PS: You know …..you know every time I get a lot of supports in the polls of these accusations in the wind of deformation of character come up. This is my third general election I am now leading the third largest party of the 4th largest country in the world. Indonesia is the 4th largest country in the world. We are 250 million people. We are the size of Europe. And I am leading the 3rd largest party and now I am leading a coalition which represents nearly 2/3 of Indonesian voters. How …..how do ….2/3 of the Indonesian people; how can they be fool how can they be so stupid to be….to….to support someone who is what all my rivals accused me of being.

(PS : Anda tahu….Anda tahu setiap kali saya dapat dukungan, maka tuduhan-tuduhan ini dalam bentuk perusakan karakter selalu muncul. Ini pemilu ketiga saya dan saya saat ini memimpin partai terbesar ketiga dari negara terbesar ke-4 di dunia. Indonesia adalah negara ke-4 terbesar di dunia. Kami ini punya 250 juta pendidik. Kami ini seukuran Eropa. Dan saya memimpin partai ketiga terbesar dan saya juga memimpin sebuah koalisi yang mewakili 2/3 pemilih Indonesia. Bagaimana….bagaimana mungkin 2/3 rakyat Indonesia bisa demikian dungu, demikian bodoh untuk mendukung seseorang yang seperti dituduhkan rival saya?)

BS : Do you hope…do you…know….

(BS : Apakah Anda berharap….Anda tahu…)

PS: So….its’ completely deformation of character…

(PS : Jadi….itu benar-benar perusakan karakter…..)

BS: Do you think that it‘s about time that you address what happened and these allegations directly?

(BS : Menurut Anda apakah ini saatnya Anda membeberkan apa yang terjadi dan mengklarifikasi tuduhan-tuduhan itu secara langsung?)


PS : Oh I have, many-many many times, on records on tapes, on …..I think anybody, any foreign press who interviewed me they will always ask me about the human rights allegation. You know this… this is the story for the last 16 years.

(PS : Oh, sudah! Sudah banyak kami, lewat berbagai rekaman. Saya pikir setiap orang, semua pers asing yang mewawancari saya selalu bertanya tentang tuduhan hak asasi itu. Anda tahulah…ini cerita yang sudah berlangsung 16 tahun)

BS : But it keeps coming up….with all your respects it keeps coming up.

(BS : Tapi pertanyaan itu kan muncul terus, mohon perhatian, muncul terus)

PS : I am, nothing look. Yes ….it keeps….it keeps ….it keeps.

(PS : saya…..tidak ada apa-apa …..sebentar. Memang muncul terus…..muncul terus….)

BS : It keeps coming up, years after years, how do you, how are you going to be able to put that away from where you stand today?

(BS : Muncul terus dari tahun ke tahun, bagaimana Anda akan menyikapi masalah ini dari posisi Anda sekarang ini?)


PS : It keeps coming up it keeps coming up by my enemies by my rival it’s part of the games of politics.

(PS : Memang muncul terus, dimunculkan oleh musuh-musuh saya, rival saya sebagai bagian dari permainan politik)

BS: (tidak terdengar karena tertumpuk suara Prabowo)……….answer the questions leveled to you about the allegation?
(BS : ……………menjawab pertanyaan tentang tuduhan itu yang dilontarkan pada Anda? )

PS: I have answered, many-many times, on records. I am a free man. I have never been indicted of anything. This is just a political campaign to destroy….to destroy me because they do not like what I stand for. I stand for a clean Indonesia. I stand for justice for my people. I stand for a fair deal for Indonesian people. They have always been lied to, they have always been considered stupid, Indonesians are considered stupid, lazy people, this is the old time colonialist perception that that want to pin to Indonesian people, that all the Oligarch take all the money. I beg your pardon…I beg your pardon.

(PS : Sudah saya jawab berkali-kali, di berbagai rekaman. Saya ini orang bebas. Saya tidak pernah didakwa pengadilan. Ini kampanye politik untuk menghancurkan saya karena mereka tidak suka apa yang saya perjuangkan. Saya memperjuangkan Indonesia yang bersih. Saya memperjuangkan keadilan bagi rakyat saya. Saya memperjuangkan pemerataan bagi rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia selama ini dibohongi, dianggap bodoh. Orang Indonesia dianggap bodoh, malas. Ini merupakan persepsi jaman penjajahan yang dilabelkan pada orang Indonesia. Itu yang Oligarki…..ambil semua uang, maaf…..maaf.

BS : My apology for interrupting….when the results are announced on July 21 and 22. If they show that your rival that Joko Widodo has won. Will you graciously accept that as a will of the Indonesian people?

(BS : Maaf saya menyela….kalau nanti hasil pemipilan diumumkan pada Juli 21 dan 22. Jika mereka menyatakan bahwa rival Anda Joko Widodo menang. Apakah Anda dengan legowo menerima ini sebagai kehendak rakyat Indonesia?)

PS : That is part of democracy. If he is certified winning fair… fairly of course I will concede. But I am very confident all the real count coming in shows I am leading. And as of yesterday, with 60% of the real count coming in, I am leading, so I am very confident we are the ones who got the mandate.

(PS : Ini bagian dari demokrasi. Jika ia secara sah dan adil memang, tentu saja saja akan akui. Akan tetapi saya yakin bahwa real count yang masuk menunjukkan saya unggul. Kemarin saja, dengan 60% real count masuk, saya sudah unggul, jadi saya yakin kamilah yang akan dapat mandat)

BS : What would your message be to your supporters because there are a growing number of concerns regarding perhaps process on the street so even violent should the result not go your way. I mean what is your message to them now?

(BS : Kira-kira apa pesan Anda pada para pendukung Anda karena sekarang ini ada peningkatan kekuatiran yang mungkin berkaitan dengan kekerasan yang bakal terjadi di jalanan jika hasil pemilihan tidak seperti yang Anda kira. Maksud saya, apa pesan Anda untuk mereka?)

PS : Do you know that err …the….the one of the television stations that supported me they have been attacked and two of the stations have been attacked, vandalized, do you know that the polling company that predicted that I won they were attacked last night by molotov bomb, so where does the violence come from ? Where does the intimidation come from? I got many reports….


(PS : Anda tahu satu dari stasiun televisi yang mendukung saya telah diserang, menjadi korban vandalism, Anda tahu juga bahwa perusahaan survey yang menggunggulkan saya diserang dengan bomb molotov semalam. Jadi dari mana asalnya kekerasan ini? Dari mana asalnya intimidasi ini? Saya banyak dilapori…..)

BS : What is your message to your supporters?

(BS : Apa pesan Anda untuk para pendukung Anda? )

PS : I got many reports from my supporters that they have been intimidated, they have been attacked in many-many parts of Indonesia. So my message is, I have said that on records you can check, always-always, I’ve said many times, keep calm, be cool, our rivals are our brothers, they are not enemies, all my speeches. And not one speech from my rival saying the same thing, not one. I have said that if the election commission certify the real will of the people, I will honor the decision. They have not said that, they have not said one time during the entire campaigns. I think I have made 10 or 15 statements on national televisions during the presidential debates and every events hundreds of millions people have seen this. And from my rival not one time a statement that they will honor the decision of the Indonesian people.

(PS : Saya banyak dilapori oleh pendukung-pendukung saya bahwa mereka telah diintimidasi, diserang di banyak sekali bagian Indonesia. Pesan saya, seperti yang sudah sering saya sampaikan dalam berbagai rekaman, Anda bisa cek, sudah saya katakan berkali-kali: jaga ketenangan, tetaplah adem; rival-rival kita adalah saudara-saudara kita juga, begitu bunyi pidato saya. Dan tak satupun dari pidato rival saya yang menyampaian hal seperti ini, tak satupun. Saya sudah katakan bila KPU sudah menetapkan pemenang, saya akan menghormati keputusan itu. Mereka tidak mengucapkan ini, tidak sekalipun selama keseluruhan kampanye. Saya pikir saya sudah buat 10 sampai 15 pernyataan di televisi nasional selama debat-debat presiden dan di banyak events, ratusan juta orang telah menonton ini. Dari dari rival saya tidak satupun ada pernyataan yang mengatakan bahwa mereka akan menghormati keputusan rakyat Indonesia.)

BS : Okay…

(BS : Baiklah…)

PS : In fact there is an announcement that if Prabowo wins that’s cheating event before the real count comes in. So I am just asking you who is ….
(PS : Malah ada pernyataan bahwa bila Prabowo menang, itu curang, ini bahkan sebelum real count masuk. Jadi, saya balik tanya siapa yang…..)

BS : I just want to ask you a final question, Sir. What will you do if you do not win?

(BS : Pertanyaan terakhir, Pak. Apa yang akan Anda lakukan bila tidak menang?)

PS : What? I am very confident I win, but you know I …if the Indonesian people do not need me, I am fine, I have a good quality of life. I’d like to go back to my life, in fact it’s a quiet life out of politics. I am doing this out of my obligation to serve my people.

(PS : Apa? Saya yakin saya menang, tapi, Anda tahu….jika rakyat Indonesia tidak memerlukan saya, saya tidak apa-apa. Saya punya kehidupan yang berkualitas. Saya akan kembali ke kehidupan saya, kehidupan tenang di luar politik. Saya melakukan ini karena kewajiban saya untuk melayani bangsa saya)


Sumber : www.intriknews.com
 

Laba Laba Kota. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com